Kebiasaan Umum yang Salah dalam
Mengkonsumsi Minuman/Makanan
1. Minum es
setelah makan
Bagi penggemar es berhati-hatilah, ini kebiasaan salah dan berakibat fatal.
Kenapa begitu?!! Karena ini berhubungan dengan serangan jantung.
Minum es memang segar tapi air itu akan membekukan makanan berminyak yang kita
santap, terutama makanan berlemak. Lemak itu akan terbentuk dalam usus dan akan
mengakibatkan menyempitnya saluran-saluran pencernaan kita. Jika lemak
berkumpul maka akan mengakibatkan kegemukan dan tentu saja menyumbat pembuluh
darah.
Biasanya orang yang terlalu gemuk akan mudah diserang berbagai penyakit,
terutama penyakit jantung. Biasanya serangan jantung mulai terasa pada tangan
sebelah kiri. Lalu merambat sedikit-demi sedikit ke bagian atas dada. Mungkin
pada awalnya tidak begitu terasa. Tanda-tanda lainnya adalah rasa capai/lelah
dan berkeringat. Jadi waspadalah!!!
Lebih baik meniru kebiasaan
orang China atau Jepang, minum air hangat sewaktu/sesudah makan. Karena air
panas akan mencairkan segala makanan berlemak sehingga mudah diserap tubuh.
Jika anda memang penggemar berat es,
sebaiknya jangan mengkonsumsinya setelah makan. Lebih baik beri waktu beberapa
lama sampai makanan yang dikonsumsi sebelumnya (nasi dan teman-temannya)
tercerna dulu dengan baik, baru minum es.
2. Minum teh/kopi
setelah makan
Ini kebiasaan yang umum sekali di
masyarakat kita, apalagi di daerah Jawa. Setiap habis makan di warung atau
rumah makan biasanya disuguhi teh. Saya sendiri sering memesan teh hangat/teh
botol setelah makan. Padahal ini termasuk kebiasaan yang harus dihindari,
bahkan kabarnya bisa menyebabkan anemia.
Kenapa? Teh mengandung zat yang
disebut tanin, zat ini bisa menyebabkan pengurangan daya serap besi. Teh yang
diminum paling tidak sejam sebelum atau setelah makan akan mengurangi daya
serap sel darah terhadap zat besi sebesar 64 %. Selain mengandung tanin, teh
juga mengandung kafein, polifenol, albumin, dan vitamin. Tanin bisa
mempengaruhi penyerapan zat besi dari makanan terutama yang masuk kategori heme
non-iron, misalnya padi-padian, sayur-mayur, dan kacang-kacangan.
“Bila kita makan menu standar plus segelas teh, zat besi yang diserap hanya
setengah dari yang semestinya”
Menurut Dr. Rachmad Soegih, ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, zat
tanin itu sendiri memang menghambat produksi hemoglobin. Kalau memang mau
menghindari teh dan mendapatkan banyak zat besi, sebaiknya teh digantikan air
jeruk sebagai peneman makan.
“Makan nasi pecel dengan jeruk memperbesar penyerapan zat besi bila
dibandingkan dengan minum es teh”. Karena vitamin C ternyata memperbesar
penyerapan zat besi oleh tubuh.
Jadi kalau bisa mulai sekarang,
hindari minum teh setelah makan. Lebih baik berikan jeda sekitar 2 jam setelah
makan.
Sama halnya dengan teh, minum kopi
setelah makan juga dapat mengurangi daya serap zat besi. Tetapi pengurangannya
lebih kecil dibandingkan teh yaitu sekitar 39%.
3. Minum air putih
sebelum makan
Nah, kalau ini kebiasaan buruk saya
nih, selalu minum air putih dulu sebelum makan, padahal ternyata gak baik lho.
Ternyata mengkonsumsi air terlalu banyak tepat sebelum makan memang membuat
kita kehilangan nafsu makan karena lambung menjadi penuh Pantesan saya jadi
malas makan arena sudah kenyang duluan hehe.
Minum air sesaat sebelum makan akan
membuat proses penyerapan makanan oleh enzim menjadi lebih sulit. Karena air
yang diminum butuh waktu 30 menit mengalir dari lambung menuju usus. Sehingga
jika minum sesaat sebelum makan, belum sempat air menuju usus sudah ditambah
dengan makanan yang membuat enzim lebih sulit bekerja.
Minum air putih memang sehat dan
sangat dianjurkan, tetapi harus diperhatikan kapan waktu yang tepat untuk
meminumnya, sebaiknya diminum :
1-3 gelas saat bangun tidur pada pagi hari, karena akan mengganti sebagian
cairan yang hilang selama kita tidur
2-3 gelas, 1 jam sebelum makan siang
2-3 gelas, 1 jam sebelum makan malam.
Minum air sesaat sebelum tidur juga
harus dihindari karena bisa mencegah terjadinya aliran balik. Walaupun hanya
air, jika bercampur dengan asam lambung bisa memasuki tenggorokan dan terhirup
ke dalam paru-paru yang dikhawatirkan risiko menderita pneumonia. Jika memang
sangat haus, minum air bisa dilakukan satu jam sebelum waktu tidur.
4. Minum susu
berdekatan dengan mengkonsumsi jeruk/jus, teh, atau obat-obatan.
Minum susu itu bagus dan menyehatkan, tapi kalau dikonsumsi berbarengan atau
berdekatan dengan makanan lain yang saya sebutkan barusan, justru malah dapat
mengurangi khasiat dari susu itu sendiri. Kenapa sih bisa begitu?
-Minum susu dan jeruk atau jus
Jika protein dalam susu bertemu dengan asam dalam jeruk, menimbulkan pemadatan,
yang akan mempengaruhi pencernaan dan penyerapan susu dalam tubuh manusia.
Terlebih lagi, selama periode ini, juga tidak cocok untuk makan buah-buahan
asam lainnya. Jadi sebaiknya makan jeruk lebih dari satu jam sebelum atau
sesudah makan.
Menambahkan jus dan minuman asam
lain dalam susu juga tidak bagus. Karena 80% protein dalam susu adalah kasein.
Ketika pH susu lebih rendah dari 4.6, sejumlah besar kasein akan menggumpalkan
dan presipitat dalam tubuh manusia, yang sulit untuk pencernaan dan penyerapan.
Jika parah, mungkin menimbulkan gangguan pencernaan atau diare.
-Minum susu dicampur teh
Teh dapat meningkatkan aliran darah dan kemampuan dari arteri untuk
berelaksasi, namun selanjutnya para peneliti yang berasal dari Charite
Hospital, University of Berlin menyebutkan bahwa susu dapat menghambat efek
perlindungan yang dimiliki oleh teh dalam menghambat terjadinya penyakit
jantung. Para peneliti juga menyebutkan bahwa protein kasein yang terdapat pada
susu dapat menurunkan sejumlah komponen yang terdapat pada teh, yaitu catechin,
yang memiliki kemampuan melawan penyakit jantung.
Jadi teh jangan dicampur ama susu ya!!!
-Minum susu dengan obat-obatan
Beberapa orang suka minum susu untuk membantu menelan obat. Padahal ini salah.
Susu secara signifikan dapat mempengaruhi penyerapan obat dalam tubuh manusia
terutama antibiotik. Susu mudah membentuk penutup pada permukaan obat, sehingga
kalsium, magnesium dan zat mineral lainnya dalam susu akan memiliki reaksi
kimia dengan obat, dan bahan bentuk larut air, sehingga mempengaruhi pelepasan
dan penyerapan keampuhan obat. Oleh karena itu, jangan minum susu satu jam
sebelum atau setelah Anda minum obat. Dan sebaiknya minumlah obat dengan
menggunakan air hangat biasa.
5. Makan buah
setelah makan
Selama ini buah-buahan lazimnya dikonsumsi setelah makan, sebagai hidangan
pencuci mulut, padahal ini bukan kebiasaan yang baik. Kenapa demikian? Kita
tahu bahwa buah banyak mengandung gas, makan buah sesudah makan, akan membuat
perut menjadi kembung karena dipenuhi dengan udara.
Menurut artikel yang saya baca di
internet, makanan yang kaya karbohidrat seperti nasi, akan merangsang pankreas
untuk memproduksi insulin. Sedangkan buah merupakan bahan makanan yang
mengandung fruktosa sehingga dapat pula menimbulkan peningkatan kadar insulin.
Jika makan nasi lebih dulu, pankreas akan bekerja berat untuk mengolah nasi dan
protein yang ada dalam lauk pauk dan memerlukan waktu berjam-jam.
Sehingga, jika buah dimakan setelah makan nasi, maka buah yang sudah berada di
dalam perut akan mengalami antrian yang panjang untuk diproses sehingga menjadi
busuk. Karena sifat buah yang tak bisa bertahan lama.
Kebayang gak sih gimana beratnya
kerja pankreas kita, jika kita langsung makan buah setelah makan. Belum selesai
mencerna nasi beserta teman-temannya, sudah disuruh mencerna buah, ya mana
mungkinlah. Yang ada malah perut menjadi dingin dan kembung, bukannya terserap
tetapi malah jadi busuk.
Jadi sebaiknya makan buah 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan supaya
semua makanan yang masuk bisa terserap dengan baik.
0 komentar:
Posting Komentar